Dewa Brahma |
Menurut ajaran agama Hindu, Brahma (Dewanagari: ब्रह्मा; IAST: Brahmā) adalah Dewa pencipta. Dalam filsafat Adwaita, ia dipandang sebagai salah satu manifestasi dari Brahman (sebutan Tuhan dalam konsep Hinduisme) yang bergelar sebagai Dewa pencipta. Dewa Brahma sering disebut-sebut dalam kitab Upanishad dan Bhagawadgita (wikipedia).
Dewa Brahma = Sebutan Tuhan yang Berfungsi sebagai pencipta. Saktinya/Istrinya =Dewi Saraswati = Perlambang Ilmu Pengetahuan. Artinya jika manusia ingin mencipta, maka ia harus memiliki ilmu pengetahuan. Pengetahuan adalah syarat pokok bagi penciptaan. Tanpa ilmu pengetahuan tidak ada penciptaan. Itu sebabnya orang-orang di negara Barat memliki daya cita yang tinggi karena mereka mempunyai ilmu pengetahuan. Menurut Chandogya Upanisad, tanpa penciptaan tidak ada kemajuan dan tanpa kemajuan tidak ada kebahagiaan. Sekemanya adalah sebagai berikut : Ilmu pengetahun-Penciptaan-Kemajuan-Kebahagiaan.
Dewa Brahma dengan 4 kepala yang menghadap ke arah 4 penjuru mata angin itu menandakan: dengan ilmu pengetahunan pandangan kita akan menjadi luas. Dan ada 4 kecerdasan yang perlu kita capai :
Kecerdasan Spiritual : Kecerdasan ini akan menghantarkan bagaimana berbakti kepada Tuhan dengan dimulai dari berbakti pada diri sendiri. Kecerdasan spiritual akan membukakan mata batin kita untuk meningkatkan kebenaran. Kecerdasan ini dapat dipertajam dengan membaca filsafat atau tatwa dalam agama HIndu
Kecerdasan Emosional : Kecerdasan ini akan menghantarkan kita pada tehnik berhubungan dengan manusia lainya. Jadi ilmu yang juga terpenting di dunia ini adalah ilmu bagaimana mencari kawan. Kecerdasan ini dapat kita pelajari dalam kerangka dasar Hindu yang berupa Susila.
Kecerdasan Intelektual : Dewi saraswati bukan saja perlambang dari ilmu pengetahuan yang ada dalam kitab suci Hindu, tapi mencakup seluruh ilmu yang ada di alam semesta ini. Kecerdasan intelektual ini bisa didapatkan dari sekolah pada umumnya. Kecerdasan ini akan mengurangi pikiran kita dari hal-hal yang bersifat tahayul. Ilmu pengetahun berkembang terus. Kita sebagai manusia harus mengikuti perkembangan tersebut. Jika tidak, kita akan ketinggalan kreta.
Kecerdasan Finansial : Kecerdasan ini perlu dipelajari sejak dini. Kecerdasan ini tidak bisa dipelajari melalui sekolah formal pada umumnya. Hindu sangat menyarankan pada umatnya untuk meraih harta yang banyak. Kecerdasan ini akan mengurangi kita untuk menggunakan kata “nasib”, Banyak orang pintar filsafat tapi miskin dalam hal materi, banyak orang cerdas intelektual dan teknologi tapi moralnya hancur, banyak orang kaya tapi hatinya busuk. Semua itu harus seimbang. itulah DHARMA-HARTA-KAMA-MOKSA (wahana Weblog).
Kemudian, apa yang mengaitkan Dewa Brahma dengan Warga Pande? Kami sendiri sebenarnya belum mengetahui secara menyeluruh, namun pada kesempatan ini kami ingin sedikit mengurai keterkaitan itu. Di mana pada prinsipnya manusia sebagai salah satu ciptaan Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) adalah mahkluk yang memiliki keinginan untuk selalu dekat dengan Hyang Widhi Wasa. Segala cara dilakukan manusia untuk selalu mendapatkan sinar suci, perlindungan serta mendapatkan kemudahan rejeki dalam menjalankan profesinya dari Hyang Widhi Wasa.
Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa (Tri Murti) merupakan tiga objek substansi yang bisa dijangkau manusia untuk dipuja. Sebelum munculnya konsep Tri Murti (khususnya di Bali) ini terdapat banyak sekte yang objek pemujaannya juga merupakan dewa-dewa tersebut sebagai manifestasi Hyang Widhi, di antaranya sekte Siwa Sidhanta, Brahmana, Resi, Sora, Pasupata, Ganapatya, Bhairawa, Waisnawa, dan Sogatha (Goris, 1974: 10-12 - baca).
Dari ketiga manifestasi Hyang Widhi itu, Leluhur Warga Pande termasuk merupakan pemuja Dewa Brahma karena terkait profesi yang dilakoninya yaitu Memande di perapen (per-apian) membuat alat-alat rumah tangga dan senjata-senjata. Dewa Brahma yang disimbulkan dengan api (agni) tentu saja yang dianggap paling dekat dalam memberikan sinar suci, perlindungan dan limpahan rejeki dan kesejahteraan bagi Warga Pande. Oleh karena itu, sedikit jelaslah mengapa warga pande memuja Dewa Brahma sebagai dewa utama pemujaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, asal yang positif dan membangun! Terima kasih ^_^ Sampunang ngraos kasar-kasar ring komentar ngih. Suksma.