teks berjalan

Om Swastyastu, Selamat Hari Suci galungan dan Kuningan. Selamat datang di Blog Pande Tamanbali, segala informasi tentang Warga Pande Tamanbali ada di sini, mari berbagi bersama tentang sesana ke-Pande-an, jaga selalu persaudaraan kita agar menjadi suri tauladan, ingat selalu menjalankan bhisama dan terima kasih telah berkunjung. Om Santih, Santih, santih
Tampilkan postingan dengan label PROFIL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PROFIL. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 Agustus 2015

Manyama Besik

Kita tau siapa diri kita. Kita adalah warih Pandé, kita adalah penerus tongkat estafet keturunan Warga Pandé. Apa yang membuat kita ragu mengaku bahwa kita warih Pandé? Kenapa masih ada yang malu mengaku dirinya Pandé?!  Atau bahkan malu mencantumkan nama Pandé pada namanya dan nama anak-anaknya??

"Nunas antuk linggih?"

"Tiang kawula!"

Pandé ngaku kawula? Kenapa tidak spesifik mengaku, "Tiang Pandé!" Itu akan menjadi lebih kerén didengar dari pada mengatakan "tiang kawula". Terlihat kita bangga dengan warih Pandé yang diturunkan ke darah kita.

Pentingkah dengan kebanggan itu? Ya, penting! Karena apa? Karena di mana pun kamu berada tidak akan pernah sendiri. Di rauntauan, di pedesaan, di kota, di manapun! Karena di mana-mana ada warih Pandé. Dan perlu kita ingat bhisama Warga Pandé yang pertama, Warga Pandé adalah satu. Kita bersaudara, dan paling jauh hanya sampai sepupu dua kali. Warga Pandé sangat memegang teguh perinsip/bhisama ini. Jadi dengan kebanggan kita menggunakan nama Pandé, mengaku diri Pandé, kita tidak sendiri! Akan banyak saudaramu yang akan membantu, karena kita yakin dan tau, Pandé Manyama Besik.

Admin tidak jauh mencarikan contoh, karena admin merasakan sendiri, berkat nama Pandé, di tanah Celebes langsung punya banyak saudara. Dan berkat bantuan nyama Pandé di rantau, admin bisa menjalani kehidupan berupakara layak saudara Hindu di Bali. Jadi buat saudaraku Pandé yang masih malu-malu, perlihatkanlah dirimu..!!! Katakan "Tiang Nak Pandé!!!"

Senin, 16 Desember 2013

Molen, Ketua STT Yowana Paramartha Pande Tamanbali

Molen Sang Penakluk
Senyum manis, badan tinggi mirip juan (nak tua jumah ngorahang), dan tidak lupa dengan wajah ganteng dan rambutnya yang sosoh. Ya, inilah Pande Kadek Juliadnyana, Ketua STT. Yowana Paramartha Pande Tamanbali, Bangli. Menjabat sebagai ketua sejak setahun yang lalu, dan 2013 ini adalah tahun keduanya dia menjalankan amanah dari Truna Daa Pande Tamanbali yang berjumlah kurang lebih 80-an orang (maklum data komlit terakhir belum direkap). 

Teruna yang memiliki nama panggilan Molen ini, bisa dikatakan adalah ketua STT. termuda dari senior-seniornya terdahulu yang ketika menjabat. Luar biasa memang. Banyak senior yang awalnya meragukan kepemimpinan Molen nantinya tidak akan bisa maksimal. Tapi, hal itu langsung ditepis Molen dengan tindakan nyata dalam menjalankan program-program kepemudaan di lingkungan Pande Tamanbali. Banyak program pemuda yang telah ditelurkan dan meneruskan program terdahulu.