teks berjalan

Om Swastyastu, Selamat Hari Suci galungan dan Kuningan. Selamat datang di Blog Pande Tamanbali, segala informasi tentang Warga Pande Tamanbali ada di sini, mari berbagi bersama tentang sesana ke-Pande-an, jaga selalu persaudaraan kita agar menjadi suri tauladan, ingat selalu menjalankan bhisama dan terima kasih telah berkunjung. Om Santih, Santih, santih

Minggu, 23 Agustus 2020

Ngayah Mareresik Ring Pasiraman Siganing

Tamanbali, Sameton Warga Pande Tamanbali ring rahina Minggu 23 Augustus 2020 Semeng, ngalaksanayang gotong royong mareresik ring Pasiraman Siganing sané magenah ring Dusun Sidawa, Desa Tamanbali, Bangli. 

Parikramane puniki nyujuh piodalan Buda Wage Selikur Galungan (26/8) puniki. Dumogi labda karya sameton. 

Yowana Paramartha Pande Tamanbali taler nyarengin ayah-ayahané puniki. Rahayu. 

Senin, 29 Juli 2019

Karya Nyatur Pura Penataran Pande Tamanbali-Bupati Giri Prasta Nyarengin Ngarastiti Bakti

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, Jumat (26/7), menghadiri Puncak Karya Nyatur di Pura Penataran Pande, Banjar Pande, Desa Tamanbali, Bangli. Kehadiran Bupati Giri Prasta disambut langsung Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Anggota DPRD Provinsi Bali I Nyoman Budi Utama, Bala Angkep serta sekaa teruna-teruni dan seluruh krama ageng pasemetonan pangempon Pura Pande Tamanbali.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Giri Prasta dan Wabup Bangli Sang Nyoman Sedana Arta melaksanakan persembahyangan bersama. Acara dilanjutkan masimakrama dengan pasemetonan pangempon Pura Penataran Pande yang hadir dari seluruh Bali dan nusantara. Sebagai wujud sraddha bhakti, dukungan dan rasa sayangnya kepada pasemetonan pande, dalam pelaksanaan karya ini Bupati Giri Prasta menghaturkan punia Rp 50 juta.

Rabu, 02 November 2016

Molen, Mantan Ketua Yowana Akan Melepas Masa Lajang

Masih ingat dong dengan Molen? Pande Kadek Juli Adnyana. Mantan Ketua STT Yowana Paramarta Pande Tamanbali, periode lalu. Mimin denger info, dia bakal melepas masa lajangnya di bulan Nopember ini. 

Laki-laki kelahiran, Dusun Pande 26 tahun silam ini akan mengambil istri dari Payogan, Gianyar. Di kalangan Yowana, tentunya calon istri dari Molen ini tidak asing lagi, karena sudah sering diperkenalkan dan ikut kegiatan warga Pande. Lho, kok bisa ikut kegiatan warga Pande? Ya iya lah, kan Desy panggilan calon istri Molen ini juga sameton Pande. Jadi pas bingitz. Senang rasanya mendengar paturu nyama Pande nyak paek, apa buin kanti nyak nganten.

Senin, 18 Januari 2016

Ngayah Mareresik Di Pasiraman Siganing

Menjelang Piodalan Buda Wage Selikur Galungan (Rabu, 20 Jaauari 2016.red) di Pura Pasiraman Siganing, Yowana Paramartha Pande Tamanbali melakukan kegiatan Gotong Royong, Mareresik (Minggu, 17/1/2016). Kegiatan ini adalah agenda nganem sasih dari STD (sekaa truna daa) yang dikoordinir langsung oleh Ketua STD Yowana Paramartha Pande Tamanbali, Pande Putu Sugiwirawan yang akrab dipanggil Sugi.

Sabtu, 16 Januari 2016

Memberi Nama Anak Dengan Identitas Pande

Setelah celotehan mimin terdahulu tentang "Pande Di Zaman Modern", kali ini mimin akan membahas tentang warga Pande yang mengisi nama PANDE di depan nama anaknya. Wajib gak sieh? Malu ah isi-isi begituan. Kadena paling kénkéna nyen.
Yapz..! Sering dong pastinya bagi warga Pande yang baru punya anak, berdebat dengan suami/istri atau bahkan orangtuanya terkait pengisian nama Pande di depan nama anak. Apalagi anak perempuan. Ah nyanan kejuang ka lén wangsa, masak nu madan Pandé? Da ja misi kéto-kétoan.
Betul begitu gak..???

Rabu, 13 Januari 2016

Pande Di Zaman Modern

Om Swastyastu, selamat datang di portal warga Pande Tamanbali. Hari ini mimin akan sedikit bercerita tentang "kita". Kita yang mimin maksud tiada lain adalah Warga Pande. Siapa sieh kita? Bener gak kita seorang Pande Tulen? Apa/bagaimana sieh posisi kita di masyarakat di zaman modern ini? Masih kah kita seorang Pande?
Kayaknya kalau ini dibahas dengan literatur biar agak ilmiah bagus ya? Hemm.. tapi apalah artinya literatur kalau ini bukanlah karya ilmiah. Toh ini hanya celotehan mimin melihat posisi kita, warga Pande di zaman ini. Hanya sebuah shareing pendapat, dan semoga para pengunjung/pelawat dunia maya bisa memaklumi tanpa nantinya menuntut literatur atau sumber pasti. Dan seandainya ada yang tergelitik untuk urun rembug, jangan lupa nanti komen ajah.

Minggu, 09 Agustus 2015

HUT STD Yowana Paramarta, Sugi : Mendaki Gunung Batur

Tamanbali (PT) - Kebersamaan, kekompakan perlu dipupuk dengan cara saling keterbukaan, saling memahami satu sama lain, saling menghargai, dan saling membantu. Sebuah pesan dari mantan ketua Sekaa Truna Daa (STD) Yowana Paramartha Pande Tamanbali, Pandé Putu Santiana, terlontarkan ketika pertemuan terbatas pengurus STD menyambut HUT STD Yowana Paramarta (Sabtu, 8/8).

Santiana menyarankan agar pemuda membuat suatu kegiatan yang akan menjadi moment dan membekas menjadi memory yang indah. Hal ini tentu disambut dengan semangat oleh pengurus dan mulai muncul ide-ide kreatif, mlai mengadakan bazar, kompetisi volly ball, undian kupon berhadiah, jalan santai, music, tirtha yatra ke Nusa Penida, dan mendaki gunung.

Sugi Wirawan, ketua STD Yowana Paramartha sempat bingung karena banyaknya pilihan. Namun melihat kondisi pendanaan, maka diusahakan sebuah kegiatan yang sederhana, ada nilai kebersamaan dan murah.

"Kami sepakat untuk mendaki gunung Batur," tegas Sugi.

Ditanya terkait ulang tahun pemuda yang keberapa, Sugi malah tersenyum dibarengi canda pengurus yang lain.

"HUT pemuda kali ini sudah tidak muda lagi. Kenapa dibilang begitu? Karena sampai saat ini belum ada kepastian dari pengurus-pengurus terdahulu kapan terbentuk, dari sejak ayah saya masih muda, bliau gak tau kapan tanggalnya. Hanya diingat bulan Agustus 1974 oleh para senior. Karenanya kita sering rangkaikan dengan HUT RI," imbuhnya.

Jika dilihat tahunnya, berarti Yowana Paramarta Pande Tamanbali telah berumur 41 tahun.

Terkait jadwal kegiatan mendaki Gunung Batur akan dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus nanti. Para Anggota Sekaa Truna Daa Yowana Paramartha diharapkan berkumpul jam 3 sore di Wantilan Pura. (Jul)

Manyama Besik

Kita tau siapa diri kita. Kita adalah warih Pandé, kita adalah penerus tongkat estafet keturunan Warga Pandé. Apa yang membuat kita ragu mengaku bahwa kita warih Pandé? Kenapa masih ada yang malu mengaku dirinya Pandé?!  Atau bahkan malu mencantumkan nama Pandé pada namanya dan nama anak-anaknya??

"Nunas antuk linggih?"

"Tiang kawula!"

Pandé ngaku kawula? Kenapa tidak spesifik mengaku, "Tiang Pandé!" Itu akan menjadi lebih kerén didengar dari pada mengatakan "tiang kawula". Terlihat kita bangga dengan warih Pandé yang diturunkan ke darah kita.

Pentingkah dengan kebanggan itu? Ya, penting! Karena apa? Karena di mana pun kamu berada tidak akan pernah sendiri. Di rauntauan, di pedesaan, di kota, di manapun! Karena di mana-mana ada warih Pandé. Dan perlu kita ingat bhisama Warga Pandé yang pertama, Warga Pandé adalah satu. Kita bersaudara, dan paling jauh hanya sampai sepupu dua kali. Warga Pandé sangat memegang teguh perinsip/bhisama ini. Jadi dengan kebanggan kita menggunakan nama Pandé, mengaku diri Pandé, kita tidak sendiri! Akan banyak saudaramu yang akan membantu, karena kita yakin dan tau, Pandé Manyama Besik.

Admin tidak jauh mencarikan contoh, karena admin merasakan sendiri, berkat nama Pandé, di tanah Celebes langsung punya banyak saudara. Dan berkat bantuan nyama Pandé di rantau, admin bisa menjalani kehidupan berupakara layak saudara Hindu di Bali. Jadi buat saudaraku Pandé yang masih malu-malu, perlihatkanlah dirimu..!!! Katakan "Tiang Nak Pandé!!!"